Tren Penggunaan AI dalam Bisnis, Mayoritas untuk Kegiatan Operasional
Tren penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam dunia bisnis global cenderung menguat. Hal ini tercatat dalam laporan survei McKinsey yang bertajuk The State of AI in 2022.
Dari 1.492 responden survei global, pada 2022 ada 50% responden yang sudah mengadopsi AI dalam minimal satu unit bisnis mereka. Jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding 2017, yang ketika itu responden pengguna AI baru mencapai 20%.
Adapun AI yang dimaksud dalam laporan ini adalah semua teknologi yang bisa menjalankan fungsi kognitif terkait pikiran manusia (seperti pemahaman bahasa), maupun fungsi kognitif yang terkait aktivitas fisik (seperti otomatisasi robot dan alat manufaktur).
Dari seluruh responden yang sudah mengadopsi AI, mayoritasnya menggunakan kecerdasan buatan untuk optimisasi kegiatan operasional, dengan proporsi 24%.
Ada pula responden yang menggunakan AI untuk merancang produk baru, analisis layanan pelanggan (customer service), segmentasi pelanggan, meningkatkan kualitas produk, sampai membuat prediksi bisnis dengan proporsi seperti terlihat pada grafik di atas. McKinsey juga memperkirakan tren penggunaan AI akan terus berkembang di masa depan.
"Lima tahun lalu (2018), 40% responden yang mengadopsi AI menginvestasikan 5% anggaran digital mereka untuk teknologi kecerdasan buatan. Tapi sekarang (2022), level investasi tersebut dimiliki oleh lebih dari 50% responden," kata tim McKinsey.
"Ke depannya, 63% responden berekspektasi organisasi/perusahaan mereka akan menaikkan investasi AI dalam tiga tahun mendatang," lanjutnya.
McKinsey melakukan survei ini pada Mei dan Agustus 2022. Seluruh responden diklaim telah merepresentasikan regional, sektor industri, ukuran perusahaan, dan model kepemilikan bisnis yang beragam.