Kampanye Pemilu 2024, Caleg Bisa Manfaatkan AI Untuk Tentukan Strategi
DI tengah perkembangan teknologi yang terus berkembang, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau akrab disebut Artificial Intelligence (AI) kini mulai merambah ke dunia politik.
Dengan pesta demokrasi di Indonesia yang bakal bergulir pada 2024 mendatang, platform kampanye politik dengan format kecerdasan buatan hadir untuk pertama kalinya dengan nama PEMILU.AI.
Berperan sebagai konsultan politik personal, kehadiran platform ini ditujukkan untuk membantu para calon anggota legislatif (Caleg) memahami lebih dalam terkait aspirasi masyarakat di daerah pemilihan, dengan beragam fitur inovatif untuk meningkatkan peluang kemenangan pada Pemilihan Umum (Pemilu).
“Platform PEMILU.AI ini adalah platform untuk membantu caleg-caleg, dan kami berharap dengan menggunakan platform ini demokrasi di Indonesia bisa menjadi lebib baik, lebih kompetitif karena para caleg akan mempunyai level playing field, para caleg akan mempunyai kesetaraan dalam berkampanye,” ucap CEO PEMILU.AI Luky Djani dalam peluncuran platform.
Dijelaskan Luky, PEMILU.AI menawarkan berbagai tools dan fitur berbasis teknologi generatif AI yang bisa memberikan strategi kampanye berdasarkan persona Caleg, kampanye microtargeting tepat sasaran, hingga strategi komunikasi kampanye pada konstituen.
Lanjut Luky, kehadiran PEMILU.AI ini juga menjadi jawaban atas mahalnya biaya kampanye di Indonesis, platform ini diyakini Luky dapat memangkas mahalnya biaya kampanye para Caleg.
“Selain itu (hadirnya platform ini) juga kami ingin agar biaya politik di indonesia yang selama ini tinggi karena tidak efisien, karena banyak aspek-aspek yang kurang tepat sasaran, menjadi lebih murah,” ujarnya.
Disinggung terkait keamanan data, Founder PEMILU.AI Yose Rizal menjamin keamanan data para pengguna. Yose menegaskan para Caleg yang bakal menggunakan platform ini tidak perlu khawatir dengan keamanan data mereka.
Baca juga:
6 Strategi Kampanye Digital Caleg yang Efektif untuk Pemilu 2024
“Kalau PEMIlU.AI inikan kerjasama dengan perusahan Media Wave. Media Wave ini kan memiliki pengalaman dalam dunia big data sejak 2012, jadi inshaallah kami sudah berpengalaman dalam mengelola big data, jadi masalah ketahan dan keamanan data itu kami sudah ikutin semua peraturan yang berlaku di Indonesia,” terang Yose.
Sementara itu Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, menilai platform PEMILU.AI ini menjadi jawaban bagi para caleg muda yang baru akan mengikuti pesta demokrasi, terlebih bagi mereka yang memiliki anggaran kampanye terbatas.
“Aku pikir sih platform ini sangat-sangat bisa membantu, karena di PSI kan calegnya banyak anak-anak muda dan dananya terbatas banget, gak semua orang mampu punya konsultan,” tutur Grace.
“Konsultan yang ada hari ini tuh mahal-mahal sekali jadi kalau ada solusi dengan menggunakan AI tentu akan sangat-sangat membantu,” terangnya.
Senada dengan Gace, Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan mengatakan, platform ini tentunya akan sangat membantu para caleg untuk menyusun strategi kampanyenya, terlebih dengan masa kampanye di Indonesia yang relatif singkat.
“Suara dan aspirasi masyarakat menjadi kunci penting saat merumuskan sebuah strategi kampanye, karena strategi kampanye yang kita lakukan sudah semestinya didedikasikan untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat,” kata Farhan.
Baca juga:
Ancaman 'Deepfake' Jelang Pemilu
“Lewat platform PEMILU.AI yang bisa menampilkan kebutuhan dan isu prioritas masyarakat di suatu daerah, tentu menjadi wadah yang akan sangat membantu rekan-rekan caleg untuk bisa mewujudkan Indonesia yang lebih maju, berdaulat dan kuat,” jelasnya.
Adapun untuk mendapatkan fasilitas yang ditawarkan platform PEMILU.AI, para Caleg harus merogoh kocek yang beragam. Untuk Pileg tingkat kabupaten/kota mereka harus merogoh kocek sebesar Rp29 juta rupiah.
Sementara untuk Pileg tingkat Provinsi berada diharga Rp99 juta, untuk tingkat DPR RI sebesar Rp149 juta dan untuk tingkat DPD mereka perlu merogoh kocek hingga Rp249 juta.
Sumber: Kampanye Pemilu 2024, Caleg Bisa Manfaatkan AI Untuk Tentukan Strategi