CV Web Designer: Tips Menyusun, Komponen, dan Template
Masih jadi pekerjaan yang banyak peminat, kamu harus punya CV yang unggul kalau mau jadi seorang web designer.
CV yang kamu susun harus berisi informasi lengkap dan menonjolkan kemampuanmu dalam bidang juga pekerjaan incaran.
Nah, Glints sudah siapkan tips menyusun CV web designer yang baik plus template gratisnya.
Baca juga:
10 Tips Desain Web untuk Situs Luar Biasa
Tips Menyusun CV Web Designer
Menurut Indeed berikut adalah tips-tips yang penting untuk kamu perhatikan:
1. Baca kembali deskripsi pekerjaan
Sebelum melamar pekerjaan, biasakan untuk membaca kembali deskripsi pekerjaan yang ada pada lowongan kerja web designer.
Dalam deskripsi pekerjaan, kamu akan menemukan kata kunci yang bisa kamu tulis dalam CV.
Kata kunci tersebut biasanya seputar kemampuan hingga pengalaman yang dibutuhkan perusahaan.
2. Sesuaikan CV dengan kebutuhan
Lebih baik kamu punya CV untuk masing-masing lowongan, bahkan perusahaan yang akan dilamar.
Walaupun pekerjaannya sama, terkadang perusahaan-perusahaan menambahkan persyaratan khusus untuk web designer yang dicari.
Dengan melakukan penyesuaian tersebut dalam CV, kamu akan menunjukkan ketertarikan khusus terhadap posisi tersebut.
CV juga menunjukkan kepada rekruter bahwa kamu memahami apa yang diinginkan perusahaan.
3. Sertakan bagian tambahan dalam CV
Bagian tambahan dalam CV yang Glints maksud adalah sertifikat, prestasi, pencapain, hingga award atau penghargaan yang kamu punya.
Tentunya informasi tersebut harus yang relevan dengan pekerjaan web designer, ya!
Kumpulan informasi tersebut bisa membuat kamu lebih unggul dibandingkan kandidat lainnya.
Dikutip dari Enhancv, perusahaan menggunakan tracking systems atau (ATS) untuk meninjau CV yang masuk.
Sehingga penting untuk kamu memperhatikan format apa yang akan digunakan untuk menunjukkan kualifikasi dan kemampuan.
Berikut adalah komponen-komponen yang harus ada dalam CV web designer:
1. Informasi kontak
Di bagian paling atas CV, tentu saja harus ada informasi kontak untuk memastikan rekruter dapat menghubungimu.
Informasi yang bisa kamu sertakan dalam bagian ini yaitu nama lengkap, kota tempat kamu tinggal, nomor telepon, dan alamat email profesional.
Sertakan juga link menuju portofolio kamu yang bisa diakses secara online untuk memudahkan rekruter melihat kemampuan dan kualifikasimu.
2. Summary/ringkasan
Dilansir dari Zety, ada perbedaan jenis ringkasan yang dicantumkan dalam CV web designer.
Jika kamu merupakan web designer berpengalaman, maka kamu harus menulis resume summary.
Resume summary adalah statement yang berisi prestasi penting, pengalaman relevan, dan keahliamu terkait lowongan yang dilamar.
Sedangkan jika kamu masih entry level, maka yang harus kamu buat adalah resume objective.
Secara singkat resume objective adalah statement berisi tujuan karier dan bagaimana hal tersebut terkait dengan lowongan yang sedang dilamar.
Contohnya:
Kalimat 1: “Saya seorang web designer yang memiliki semangat dan kemampuan yang sangat besar...”
Kalimat 2: “Seorang web designer yang memiliki keahlian dalam bidang…”
Dari kedua kalimat di atas, kalimat pertama adalah contoh kalimat tidak efektif dan berlebihan.
Kamu bisa gunakan jenis kalimat kedua yang lebih sederhana dan jelas maksudnya.
3. Pengalaman
Untuk menulis pengalaman dalam CV web designer ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, yaitu:
jika kamu sudah memiliki banyak pengalaman kerja, urutkan dari yang terbaru
tuliskan deskripsi pekerjaan dari pengalaman tersebut dalam 3-5 poin saja
Akan lebih baik jika kamu menuliskan deskripsi pekerjaan dengan ringkas dan jelas.
Kamu juga bisa menambahkan detail angka dan persen untuk mendeskripsikan pengalaman kerja.
Jika belum memiliki pengalaman kerja yang cukup, kamu bisa menambahkan project magang atau freelance secara singkat.
4. Pendidikan
Salah satu tips menulis informasi pendidikan di CV web designer adalah cantumkan nama jurusan, institusi atau universitas, serta lokasinya.
Bagaimana dengan nilai IPK? Jika kamu adalah seorang fresh graduate, maka silakan cantumkan IPK terakhirmu.
Namun, kalau kamu sudah lulus lebih dari 10 tahun, tidak perlu lagi mencantumkan IPK.
Selain itu, jika kamu mengikuti training atau kelas web designer tertentu, kamu juga bisa menyertakannya pada bagian pendidikan.
5. Kemampuan/skill
Bagian kemampuan/skill adalah bagian krusial dalam CV web designer.
Rekruter akan melihat bagian kemampuan untuk menentukan apakah kandidat cocok dengan lowongan.
Inilah pentingnya membaca deskripsi pekerjaan pada lowongan kerja.
Kamu bisa menekankan kemampuan terkait web designer yang perusahaan cari dalam CV.
Kamu bisa menuliskan kemampuan ini dalam poin-poin ringkas yang mudah dibaca dan dipahami.
Pastikan juga kamu mencantumkan hard skill dan soft skill dalam CV, kalau perlu pisahkan keduanya.
Hard skill yang bisa kamu cantumkan seperti mampu menggunakan web design software, sedangkan soft skill seperti problem solving dan creative thinking.
6. Bagian tambahan
Seperti yang Glints sebutkan dalam tips di atas, cantumkan informasi terkait sertifikasi atau penghargaan dari project yang pernah dikerjakan. Contohnya:
Sertifikat
Adobe Certified Expert (ACE)
Certified Web Designer
Penghargaan:
Juara 1 Web Designer Competition dari Yayasan Bina Bangsa
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, saat ini banyak perusahaan yang menggunakan tracking system sehingga akan lebih baik untuk menggunakan CV ATS.
Oleh karena itu, Glints telah siapkan contoh template-nya untuk kamu.
Ada template CV bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang bisa kamu download serta edit sesuai kebutuhanmu.
Isi kolom di bawah ini dengan lamanya waktu kamu bekerja.
Klik tombol “DOWNLOAD GRATIS” di bawah.
CV web designer dari Glints akan otomatis ter-download pada perangkatmu.
Extract file “Template CV Web Designer” dalam folder-mu.
Kamu akan menemukan 2 file template CV web designer di dalamnya (bahasa Indonesia dan Inggris).