Brand Dilution, Dampak Buruk saat Salah Strategi Marketing

Brand Dilution, Dampak Buruk saat Salah Strategi Marketing
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Jika sebuah brand kecantikan meluncurkan makanan cepat saji, maka kamu akan merasa kebingungan dan kehilangan kepercayaan terhadap mereka. Hal tersebut adalah bentuk brand dilution.

Strategi marketing yang dijalankan sayangnya malah membuat brand dapat kecaman dan kehilangan konsumennya.

Nah, di artikel ini akan menjelaskan lebih jauh tentang brand dilution, apa saja penyebabnya, dan bagaimana cara mencegahnya. Simak, ya.

Apa Itu Brand Dilution?

Brand dilution, menurut Hubspot, adalah ketika nilai sebuah brand menghilang karena produk baru yang diluncurkan ternyata tidak sukses.

Produk baru yang dihasilkan dari brand extension tersebut biasanya tidak sesuai dengan nilai yang dijunjung atau produk utama sebuah brand.

Selain itu, produk baru ini pun coba merangkul pasar yang berbeda dari target utama brand-nya.

Sebagai contoh, sebuah brand pasta gigi ingin memperluas pasarnya, sehingga memutuskan untuk merilis produk makanan ke masyarakat.

Tentunya, hal ini membuat masyarakat bingung karena produk yang dirilisnya. Terlebih, apabila produk yang dirilis memiliki kualitas yang buruk.

Selain kehilangan kepercayaan publik, dampak lainnya adalah berkurangnya loyalitas konsumen dan juga nilai dari produk utama yang telah dirilis sebelumnya.

Penyebab Brand Dilution

Penyebab umum dari terjadinya brand dilution adalah sebagai berikut.

1. Produk yang tidak terkait dengan brand

Menurut Brand Marketing Blog, saat sebuah perusahaan merilis produk yang tidak sejalan dengan nilai utama brand-nya, dilution akan terjadi.

Seperti yang telah Glints singgung, tak hanya membuat bingung konsumen yang loyal, tapi juga nilai dari brand yang telah dijunjung pun jadi menghilang.

Sebagai contoh, pada tahun 1960an, Cadbury merilis produk kentang tumbuk instan dengan nama Smash.

Produk tersebut terjual dengan baik, tapi popularitas Cadbury sebagai brand cokelat premium jadi pudar.

Akhirnya, Cadbury menjual Smash ke perusahaan lain di tahun 1986, meskipun produk mashed potatoes-nya terjual dengan baik.

2. Kualitas yang buruk

Menurut Indeed, salah satu elemen yang membuat konsumen loyal terhadap sebuah brand adalah kualitas dan nilai dari produk yang dijual.

Jika sebuah brand menjaga prinsip dan tujuan utamanya dalam bisnis, konsumen akan bangga dengan produk yang dibeli karena integritas dari brand.

Namun, jika kualitas produk yang dikeluarkan buruk, hal ini juga bisa menyebabkan terjadinya brand dilution.

Sebagai contoh, jika kualitas produk kecantikan sebuah brand menurun, maka orang-orang pun akan setop menggunakan dan meninggalkan produk serta brand tersebut.

3. Eksperimen

Penyebab lainnya adalah eksperimen pada segmen pasar baru yang bukan keahlian sebuah brand.

Sebagai contoh, jika sebuah brand pakaian berkualitas tinggi tiba-tiba merilis koleksi ban mobil.

Tentunya, konsumen pun akan kebingungan mengapa brand tersebut mengeluarkan produk berbeda untuk market yang juga jauh berbeda.

Oleh karena itu, penting bagi sebuah brand untuk melibatkan ahli dalam mengembangkan produk agar memiliki informasi yang tepat ketika bereksperimen dengan pasar yang baru.

Cara Mencegah Brand Dilution

Menurut MediaValet, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya brand dilution.

1. Prioritaskan nilai inti dari brand

Berpegang teguh terhadap konsumen yang loyal dan juga nilai inti dari sebuah brand adalah langkah paling penting untuk mencegah brand dilution.

Brand harus selektif ketika memilih produk atau layanan seperti apa yang ingin ditambahkan untuk mengembangkan bisnisnya.

Oleh karena itu, selalu pastikan bahwa produk atau layanan yang akan dirilis dapat mewakili dan melindungi nilai utama brand tersebut.

Pastikan produk atau layanan tersebut tidak bertentangan dengan nilai, reputasi, atau pesan yang dibawa oleh brand.

2. Kenalkan produk baru secara perlahan

Jika ingin mengenalkan produk baru, lakukan secara perlahan dan hati-hati. Hal ini agar kualitas produk yang dirilis tidak buruk dan mengecewakan konsumen.

Pengembangan produk yang baru dan proses pengenalannya harus diperhatikan serta dilakukan dengan strategi yang tepat agar tidak terjadi brand dilution.

3. Komunikasikan brand dengan jelas

Pastikan setiap orang yang merepresentasikan brand-mu, baik itu karyawan atau ambassador, memahami pesan, nilai, dan ekspektasi masyarakat terhadap brand.

Hal ini agar setiap orang bisa memberikan pesan dan layanan yang sesuai dengan nilai utama brand, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Nah, itu adalah hal-hal yang perlu kamu ketahui seputar brand dilution. 

Semoga kamu jadi lebih berhati-hati dan paham dengan keinginan konsumen ketika sedang melakukan perencanaan branding serta membuat produk, ya.

Sumber: Brand Dilution, Dampak Buruk saat Salah Strategi Marketing