6 'Jurus' Memulai Bisnis Online dengan Metode Personal Branding Bagi Millenials
Persaingan bisnis yang super ketat menuntut para pelaku bisnis untuk lebih kreatif memperkenalkan bisnis.
Salah satu cara yang patut dilakukan untuk mempopulerkan bisnis di zaman modern adalah digital branding. Karena peran internet kini memang semakin besar dan memiliki dampak yang sangat luas.
Baca Juga: 6 Jurus Membangun Merek Bisnis agar Cepat Dikenal
Kalau soal urusan pemasok barang-barang grosr online, tentu Anda tak akan bingung lagi bila sudah mengandalkan Blibli for Business.
Blibli sangat memahami kebutuhan Anda dalam berbisnis sehingga berinisiatif menghadirkan layanan terbaru berupa marketplace Business to Business (B2B) yang populer dengan sebutan Blibli for Business.
Saat ini, Blibli for Business siap memfasilitasi para pelanggan korporasi yang membutuhkan pengadaan barang dengan sistem cepat, mudah, dan transparan.
Ada 12 kategori produk yang kini difasilitasi Blibli for Business, yaitu: Maintenance, Repair, and Operation (MRO), Information Technology (IT), Smartphone & Tablet, Peralatan Elektronik, Kamera, Home & Living, Groceries, Office Supplies, Gift & Merchandise, Voucher, Gold, dan Digital.
Urusan pengadaan produk semakin praktis karena didukung marketplace B2B persembahan Blibli, lantas bagaimana dengan digital branding?
Konsep digital branding bukan sekadar urusan penggunaan internet dan media sosial. Lebih dari itu, Anda yang berprofesi sebagai pebisnis juga patut memahami beberapa hal penting ini:
1. Mengusung Konsep Branding yang Unik
Hal pertama yang harus diperhatikan pebisnis saat melakukan digital branding adalah mengusung konsep yang unik. Keunikan tersebut akan membedakan brand bisnis Anda dengan para kompetitor.
Jadi, jangan hanya memperkenalkan brand dengan cara yang biasa. Salah satu contoh paling ikonik adalah kemunculan brand keripik singkong pedas beberapa tahun lalu yang menarik perhatian banyak orang untuk mencicipinya.
Hingga akhirnya tak sedikit orang yang menjadi pelanggan setia karena awalnya jatuh cinta dengan konsep branding yang menarik.
2. Memanfaatkan Internet dan Media Sosial
Implementasi digital branding berarti memanfaatkan internet dan media sosial semaksimal mungkin. Para pebisnis harus serius membangun branding di internet dengan menyiapkan website dan sejumlah akun media sosial.
Selain menjadi sarana promosi yang efektif, internet juga dapat memfasilitasi komunikasi antara brand bisnis Anda dengan pelanggan atau calon pelanggan. Beberapa hal yang patut dilakukan dalam membangun digital branding di internet, antara lain:
a. Membuat akun bisnis di berbagai media sosial, misalnya Instagram, Tiktok, dan YouTube.
b. Mengunggah konten secara rutin untuk menarik perhatian warganet. Akun bisnis di media sosial tidak harus mengunggah konten setiap hari asalkan intensitasnya teratur, misalnya 2 hari sekali di Instagram dan 1 minggu sekali di Tiktok dan Youtube.
c. Membuat konten menarik berdasarkan tren yang sedang viral sehingga akun media sosial bukan sekadar dimanfaatkan untuk mempromosikan bisnis.
3. Menjalin Komunikasi Intens dengan Pelanggan
Digital branding juga bukan sekadar tentang pencitraan bisnis melalui dunia maya. Lebih dari itu, Anda juga harus menjalin komunikasi intensif dengan mengandalkan kecanggihan teknologi.
Jangan lupa menjawab setiap pertanyaan, saran, dan kritik yang disampaikan pelanggan atau calon pelanggan. Buatlah daftar pertanyaan yang sering ditanyakan (Frequently Asked Questions atau FAQ) untuk mendukung interaksi dengan warganet.
Cara sederhana ini akan membuat brand bisnis Anda melekat kuat di benak masyarakat. Seiring dengan peningkatan reputasi bisnis, peluang untuk mencapai omzet dan popularitas yang lebih baik pun akan terbuka lebar.
4. Mengadakan Promosi Secara Berkala
Elemen penting lainnya yang harus ada dalam digital branding adalah promosi. Anda wajib melakukan promosi secara berkala di internet melalui beberapa cara berikut ini:
a. Mengunggah informasi seputar diskon, cashback, hadiah langsung, dan bentuk promo lainnya di akun media sosial.
b. Memberikan berbagai informasi menarik yang berkaitan seputar bisnis, misalnya menu baru, lokasi baru yang lebih istimewa, dan beragam inovasi lainnya.
c. Mencantumkan informasi khusus pada momen tertentu, misalnya saat hari raya atau hari belanja online nasional (harbolnas).
d. Mengadakan giveaway secara berkala untuk menambah jumlah followers sekaligus memicu keingintahuan warganet tentang brand bisnis Anda.
5. Mempopulerkan Bisnis dengan Bantuan Influencer
Saat ini, upaya digital branding juga tak lepas dari peran influencer sebagai pendukung bisnis. Ada banyak sekali kategori influencer yang dikenal khalayak ramai, misalnya mom blogger, Youtuber, food vlogger, selebgram, dan seleb TikTok.
Untuk membangun digital branding secara efektif, Anda harus bekerja sama dengan influencer yang tepat. Misalnya, bisnis kuliner di kawasan Bogor sebaiknya dipopulerkan oleh food vlogger yang berdomisili di daerah yang sama.
Strategi sederhana tersebut akan menggugah keingintahuan warganet yang bermukim di Bogor dan sekitarnya untuk mencoba bisnis kuliner yang direkomendasikan sang influencer.
Baca Juga: 6 Jurus Membangun Merek Bisnis agar Cepat Dikenal
6. Memperlihatkan Pencapaian yang Berhasil Diraih
Pencapaian bisnis tak selalu berupa sesuatu yang besar. Ketika melakukan digital branding, Anda dapat mengawalinya dengan memperlihatkan testimoni dan tanggapan positif dari para pelanggan.
Jika Anda konsisten melakukan hal ini, maka kemungkinan besar tingkat engagement pengguna internet terhadap bisnis Anda akan semakin besar.
Hal positif tersebut akan membuat warganet tak ragu mengandalkan bisnis Anda karena kualitas produk atau jasa yang terbukti baik.
Belum terlambat bila Anda baru akan memulai digital branding saat ini untuk mendukung perkembangan bisnis. Mari memaksimalkan potensi perkembangan bisnis melalui upaya branding yang efektif dan konsisten.
Sumber: fin.co.id