5 Tren Media Sosial di 2024 yang Wajib Anda Ketahui
Tren media sosial terus berkembang setiap tahunnya, sehingga mengharuskan kita untuk terus up-to-date dengan perubahan yang ada. Terlebih, perkembangan teknologi juga semakin cepat seiring berjalannya waktu.
Mengikuti trend media sosial adalah keharusan bagi brand, perusahaan, atau bisnis manapun supaya setiap konten yang dihasilkan bisa maksimal dan terukur dengan baik.
Oleh karena itu, kami sudah merangkum 5 tren di tahun 2024 yang akan mendongkrak performa media sosial Anda, terlepas dari background yang Anda miliki.
1. Threads dari Instagram untuk membangun brand value
Seperti yang kita ketahui, Instagram telah meluncurkan fitur bernama Threads di pertengahan tahun 2023 silam.
Sejatinya, fungsi Threads hampir tidak beda jauh lho, dengan X (dulu Twitter). Keduanya adalah platform yang dapat digunakan untuk saling berkomunikasi secara one on one.
Threads di Instagram memiliki fitur unggah foto, dan video (maksimal berdurasi 5 menit) dengan maksimal karakter berjumlah 500. Anda juga bisa menambahkan link eksternal di dalam postingannya.
Menurut Semrush, penggunaan Threads dapat meningkatkan brand value secara keseluruhan.
Anda akan mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan feedback, membangun komunitas, dan meningkatkan engagement menjadi lebih luas.
Tak hanya itu, Anda bisa untuk berinteraksi dengan lebih intens dengan konsumen lewat unggahan di Threads daripada postingan biasa.
2. Unggahan short-form video di YouTube Short
Bagi Anda yang berfokus untuk mengembangkan karir/bisnis melalui aplikasi YouTube, platform yang berfokus pada video panjang tersebut justru menonjolkan konten-koten berdurasi singkat.
Lewat YouTube Short, Anda bisa untuk mengunggah konten-konten dengan durasi waktu tidak lebih dari 3 menit, karena disinyalir akan melanggengkan engagement daripada konten berdurasi lama.
Anda juga dianjurkan untuk mengunggah konten di YouTube Short ke platform lain yang berfokus pada video seperti TikTok atau Instagram.
3. Cross-posting di banyak platform media sosial
Istilah cross-posting tentu tidak asing bagi Anda yang berkutat di marketing atau social media.
Cross-posting adalah strategi marketing yang memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk mengunggah atau membagikan pesan yang sama dengan tipe konten yang berbeda.
Dengan melakukan cross-posting, Anda akan menambah kesempatan untuk pesan tersebut dijangkau audiens dengan lebih masif.
Selain itu, Anda juga lebih menghemat tenaga dan waktu karena tidak perlu membuat konten yang berbeda di banyak platform media sosial.
Anda juga dapat melihat performa konten tersebut di media sosial yang berbeda sebagai bahan evaluasi untuk membuat konten selanjutnya.
4. Optimisasi SEO di media sosial
Selain website, Anda juga perlu lho, untuk menerapkan SEO yang baik di media sosial.
Dilansir dari Sprout Social, 40% dari GenZ lebih mengandalkan media sosial daripada Google untuk mencari informasi sehari-hari, seperti tips memasak, atau rekomendasi tempat main.
Hal ini bisa Anda terapkan dengan menggunakan hashtag yang sesuai, memoles caption sehingga relevan dengan konten, dan menempatkan keyword dengan benar.
Bahkan, TikTok kini sudah menjadi media sosial yang paling sering digunakan oleh generasi Z untuk berselancar mencari informasi.
5. Konten yang menonjolkan sisi autentik
Permintaan audiens untuk melihat lebih banyak konten auntentik yang menampakkan sisi lain dari brand menjadi semakin meningkat.
Konten autentik dapat memperlihatkan sejarah sebuah brand/bisnis, nilai, testimoni karyawan, dan elemen yang membentuk budaya kerja.
Konten autentik seperti ini dapat membangun persepsi yang baik bagi sebuah brand atau bisnis karena audiens menjadi lebih terikat secara emosional daripada transaksional saja.